Ketika aku mencari cahayaMu
menerobos lewat celah dedaunan
Besilangan semburatMu dalam kabut
Aku terpaku, aku terpana,
aku larut di dalam nyanyian burung-burung
Gemuruh di dadaku
sirna bersama keheningan rimba raya
Ketika aku mendengar suaraMu
Bergema di ruang dalam jiwa,
mengalir sampai ke ujung jemari
Aku mengepal, aku tengadah
Rindu yang aku simpan membawa aku terbang,
menjemput bayang-bayang
Senyap ditelan keheningan rimba raya
Apapun t'lah aku coba dan tak henti bertanya
Setiap sudut, setiap waktu tak surut 'ku mencari
Ke mana, di mana aku lepas dahaga?
Kepada siapa aku rebah bersandar?
Tak mungkin kubuang
rindu yang semakin dalam bergayut
Hidupku memang milikMu, hanya untukMu
hm hm
Setiap sudut, setiap waktu tak surut 'ku mencari
Ke mana, di mana aku lepas dahaga?
Kepada siapa aku rebah bersandar?
Tak mungkin kubuang
rindu yang semakin dalam bergayut
Hidupku memang milikMu, hanya untukMu
hm hm
Ke mana, di mana aku lepas dahaga?
Kepada siapa aku rebah bersandar?
Tak mungkin kubuang
rindu yang semakin dalam bergayut hm
Hidupku memang milikMu, hanya untukMu
ho ho ho ho
Hidupku memang milikMu, hanya untukMu
ho... hanya untukMu
(Ebiet G. Ade)
Artikel Terkait
Artikel ini ditulis oleh : Unknown ~ Blogger Pasuruan
Terimakasih sahabat telah membaca : Hidupku MilikMu. Anda bisa menyebarluaskan artikel ini, Asalkan meletakkan link dibawah ini sebagai sumbernya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar