Dari sudut-sudut mataku
mengalir butir air bening
kuhapus dengan rambut anakku
yang tidur dipeluk ibunya
Hari demi hari kulewati
usai sudah hukumanku
kuayun langkah kebebasan
kuhirup nafas kerinduan
Kini aku pulang
semoga dapat diterima
ingin kubuktikan maknanya bertobat
seperti impianku
akan kubangun kecerahan
kubaktikan sisa hidup untuk kebajikan
Namun ternyata apa yang kuterima
semburan ludah sumpah serapah
Dalam kegelapan mata ini
dukaku panas terbakar
apapun yang di depanku
rasanya ingin kuhempaskan
Betapa aku terluka
perjuanganku sia-sia
apakah orang sepertiku
harus terkucil selamanya
Ke manakah
harus kubuang kegetiran
langit yang kutatap pun
berpaling dariku
Di manakah
keluhanku akan didengar
semua jalan telah tertutup
buat namaku
Yang kupelajari dari buku suci
tak ada kata terlambat untuk bertobat
nyatanya jiwaku tetap terpidana
sesungguhnya aku telah mati
dalam hidup
(Ebiet G Ade)
Artikel Terkait
Artikel ini ditulis oleh : Unknown ~ Blogger Pasuruan
Terimakasih sahabat telah membaca : Orang-Orang Terkucil. Anda bisa menyebarluaskan artikel ini, Asalkan meletakkan link dibawah ini sebagai sumbernya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar