Senin, 10 September 2012

Sketsa Rembulan Emas

Ketika rembulan emas tenggelam di cakrawala
angin mati dan laut pun terdiam
Hening di sekeliling bumi sunyi, sepi, mencekam
menunggu keputusan sakral, arif, dan bijaksana

Yang tak habis aku mengerti
jeritan kami tak bersuara
Ditelan gemuruh gundah gulana
Mungkin lewat nyanyian akan dapat menyusup,
menguak jendela hatiMu
Dan Kau dengar rintihan kami
Kau dengar jeritan kami




Tuhan, semua terserah titahMu
Merah hitam tanah kami, pucat pasi wajah bumi
hm... hu... tolong, arahkan mata pedang
Mereka-mereka yang memimpin
percaturan dunia, pergolakan dunia

Tuhan, semua terserah titahMu
Merah hitam tanah kami, pucat pasi wajah bumi
hm... hu... tolong, arahkan mata pedang
Mereka-mereka yang memimpin
percaturan dunia, pergolakan dunia

Ho ho ho ho ho
Tuhan, tolonglah
karena hanya Engkau yang dapat mendengar
jerit hati kami
Tuhan, tolonglah
karena hanya Engkau yang dapat mendengar
jerit hati kami


(Ebiet G. Ade)
Artikel Terkait

Artikel ini ditulis oleh : Unknown ~ Blogger Pasuruan

Muhammad Arif Taufiq Terimakasih sahabat telah membaca : Sketsa Rembulan Emas. Anda bisa menyebarluaskan artikel ini, Asalkan meletakkan link dibawah ini sebagai sumbernya

:: Get this widget ! ::

Tidak ada komentar:

Posting Komentar