Pelarut yang
mengubah hidrophilisitas mereka pada penambahan dan pemindahan CO2
dapat menghilangkan kebutuhan untuk melakukan distilasi energi intensif pada
skala industri.

Tim Jessop pertama
kali memperkenalkan ide pelarut yang mengubah properti salvation mereka pada
tahun 2005, saat mereka menemukan non-ionis dan non-polar amidines yang
ditransformasikan kedalam suatu ionis dan cairan polar garam hexylcarbonate
setelah menguap pada CO2 untuk beberapa jam. Setelah memelajari
berbagai guanidines dan amidines, sekarang mereka telah menemukan bahwa solvent
N,N,N‘-tributylpentanamidine, yang biasanya tidak dapat larut dalam
air berubah menjadi dapat terlarut sepenuhnya dengan air saat CO2
ditambahkan.
Minyak kedelai
yang baru-baru ini diekstraksikan dari kacang kedelai dengan menggunakan
hexane, yang kemudian haruslah dipindahkan dengan distilasi. Sebagai suatu
alternatif, pelarut yang dapat diganti pada bentuk hydrophobik-nya dapat
digunakan untuk mengekstraksi minyak. Lalu, penambahan air terkarbonasi
mengubah pelarut menjadi bentuk hydrophilik dan suatu system biphasic yang
berisi suatu lapisan minyak kedelai murni dan lapisan aqueous dibentuk. Setelah
menuangkan minyak keluar, CO2 dengan mudah dapat dipindahkan dari
larutan aqueous dengan memanaskan dan pelarut mengubah kembali ke keadaan
hydrophobik-nya yang memungkinkan untuk dapat dipisahkan dari air dan digunakan
kembali.
‘Teknologi ini
dapat berguna pada aplikasi apapun, dan kemungkinan lebih banyak lagi yang
mungkin belum kita pernah pikirkan sebelumnya,’ kata Jessop.
Nils Theysson,
seorang ahli pada pelarut alternatif pada Max Planck Institute for Coal
Research, Mülheim, Jerman merasakan bahwa ini merupakan benar-benar suatu
langkah maju. ‘Suatu pelarut dengan pengubahan yang sangat mudah pada tingkat
hidrophilisitasnya belum pernah terjadi sebelumnya dan patut mendapatkan
perhatian spesial, dan banyaknya aplikasi yang potensial dari pelarut yang
hidrophilisitasnya dapat diubah didokumentasikan pada kebanyakan studi kasus
yang menstimulasi,’ katanya.
Tim Jessop
sekarang bekerja pada pengembangan pelarut yang dapat diubah dengan biaya murah
dan berharap proses ini dapat diskalakan pada industri. ‘Kita masih mengerjakan
suatu analisa yang tepat persyaratan energi dan dampak lingkungan pada proses
baru yang dibandingkan dengan distilasi,’ tambahnya.
Edward Morgan
Edward Morgan
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar