Siapa tak kenal penyanyi senior Ebiet G Ade? Nama dan lagunya
banyak dikenal dan digemari penikmat musik. Kini, usianya tidak lagi
muda. Karyanya dianggap telah melegenda. Namun dia tidak pernah bermimpi
sebagai seorang legenda musik Indonesia.
"Oh tidak, saya tidak pernah berharap. Saya terjun sebagai penyanyi
begitu saja. Saya masuk ke industri musik begitu saja. Tidak ada
pretensi untuk populer, kalau populer itu bonus," ujar Ebiet saat
ditemui di sela latihan konser Pagelaran Spektakuler Karya Anak Bangsa
di Gedung Nyi Ageng Serang, Kuningan, Jakarta, Selasa (20/11).
"Saya kira dan saya juga tidak memikirkan untuk mempertahankan popularitas. Biarkan saja Tuhan mengatur perjalanan hidup saya, jadi hari ini orang pasti menganggap orang yang layak ditampilkan ya syukur. Kalau tidak ya saya juga bersyukur. Saya sudah harus memikirkan hal lain yang barang kali lebih penting untuk saya dan keluarga," urainya.
Sejak dulu, diakui oleh Ebiet tidak pernah berniat untuk menjadi penyanyi. Semuanya mengalir begitu saja tanpa direncanakan. Awalnya berkarir menjadi seorang penyair, penulis, bahkan sempat ingin menjadi wartawan.
"Kalau dulu tidak ada reporter seperti adik-adik ini. Keinginan saya jadi penyair. Ternyata Tuhan menentukan lain yang sudah dipersiapkan untuk saya dan saya tidak bisa menolak. Saya pada akhirnya menikmati dan menghayati dengan syukur. Tiba-tiba saya mendapat kehormatan di suatu tempat yang tidak pernah saya bayangkan. Jadi saya sudah mendapatkan bonus dalam perjalanan hidup saya," pungkasnya.

"Saya kira dan saya juga tidak memikirkan untuk mempertahankan popularitas. Biarkan saja Tuhan mengatur perjalanan hidup saya, jadi hari ini orang pasti menganggap orang yang layak ditampilkan ya syukur. Kalau tidak ya saya juga bersyukur. Saya sudah harus memikirkan hal lain yang barang kali lebih penting untuk saya dan keluarga," urainya.
Sejak dulu, diakui oleh Ebiet tidak pernah berniat untuk menjadi penyanyi. Semuanya mengalir begitu saja tanpa direncanakan. Awalnya berkarir menjadi seorang penyair, penulis, bahkan sempat ingin menjadi wartawan.
"Kalau dulu tidak ada reporter seperti adik-adik ini. Keinginan saya jadi penyair. Ternyata Tuhan menentukan lain yang sudah dipersiapkan untuk saya dan saya tidak bisa menolak. Saya pada akhirnya menikmati dan menghayati dengan syukur. Tiba-tiba saya mendapat kehormatan di suatu tempat yang tidak pernah saya bayangkan. Jadi saya sudah mendapatkan bonus dalam perjalanan hidup saya," pungkasnya.
Sumber: Kapanlagi.com
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar