Minggu, 14 Oktober 2012

Contoh Teknik Karakterisasi


Teknik karakterisasi pada nanoteknologi diperlukan untuk mengontrol morfologi, permukaan, ukuran serta dimensi dari nanomaterial. Mikroskop optik umumnya digunakan untuk mengamati material pada level micron atau lebih besar. Selanjutnya, perbesaran tidak lagi dapat dapat dicapai untuk menghasilkan data yang akurat. Karenanya, teknik imaging seperti spektrofotometri InfraRed (IR), spektrofotometri serapan atom (SSA), difraksi sinar-X (XRD) dikembangkan untuk mengamati material berukuran submikro.

 FT-IR
Spektrofotometri InfraRed atau Infra Merah merupakan suatu metode yang mengamati interaksi molekul dengan radiasi elektromagnetik yang berada pada daerah panjang gelombang 0.75 – 1.000 µm ata pada bilangan gelombang 13.000 – 10 cm-1 dengan menggunakan suatu alat yaitu Spektrofotometer Inframerah. Metode ini banyak digunakan pada laboraturium analisis atau riset karena dapat memberikan informasi yang berguna untuk analisis kualitatif dan kuantitatif, serta membantu penerapan rumus bangun suatu senyawa.
 Hal-hal yang dapat mempengaruhi jumlah serapan maksimum secara teoritis adalah :
a.    Frekuensi vibrasi fundamental jatuh di luar daerah 2,5 – 15 µm.
b.    Serapan terlalu lemah untuk diamati.
c.    Beberapa resapan sangat berdekatan hingga tampak menjadi satu.
d.  Beberapa resapan dari molekul yang sangat simetris, jatuh pada frekuensi yang  sama.
e.    Vibrasi yang terjadi tidak mengakibatkan terjadinya momen dipol dari molekul.
   Spektrum inframerah untuk suatu molekul ditampilkan dalam bentuk grafik yang menampilkan frekuensi absorpsi radiasi inframerah dan persentase cahaya awal yang melewati molekul tanpa diabsorpsi. Spektrum dibagi menjadi dua daerah, yaitu daerah sidik jari yang spesifik untuk tiap molekul dan daerah gugus fungsional yang serupa untuk seluruh molekul yang memiliki gugus fungsional yang sama.

Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)

Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) merupakan metode analisis unsur secara kuantitatif yang   pengukurannya berdasarkan penyerapan cahaya dengan panjang gelombang tertentu oleh atom logam dalam keadaan bebas. Spektrofotometri Serapan Atom didasrkan pada penyerapan enerdgi sinar oleh atom-atom netral dalam keadaan gas, untuk itu diperlukan kalor/panas. Alat ini umumnya digunakan untuk analisi logam sedangkan untuk non logam jarang sekali, mengingat unsur non logam dapat terionisasi dengan adanya kalor, sehingga setelah dipanaskan akan sukar didapat unsur yang terionisasi [44].
     Pada metode ini larutan sampel diubah menjadi bentuk aerosol didalam bagian pengkabutan (nebulizer) pada alat SSA selanjutnya diubah ke dalam bentuk atom-atomnya berupa garis didalam nyala. Spektrofotometer serapan atom (SSA) sebetulnya adalah metode umum untuk menentukan kadar unsure logam konsentrasi renik. Metode SSA spesifikasinya tinggi yaitu unsur-unsur dapat ditentukan meskipun dalam campuran .
     Pada alat SSA terdapat dua bagian utama yaitu suatu sel atom yang menghasilkan atom-atom gas bebas dalam keadaan dasarnya dan suatu sistem optik untuk pengukuran sinyal. Skema umum alat SSA adalah sebagai berikut : 



Difraksi Sinar-X (XRD)
Sinar-X merupakan radiasi elektromagnetik yang mirip dengan cahaya, namun dengan panjang gelombangnya lebih pendek. Sinar-X dihasilkan ketika muatan elektrik partikel dengan energi yang cukup. Data difraksi sinar-X dari polimer umumnya menyediakan informasi tentang kristalinitas, ukuran kristal, orientasi kristal dan komposisi fasa dalam polimer semi kristal. Dengan perlengkapan yang tepat, instrumentasi difraksi sinar-X dapat digunakan untuk mempelajari perubahan fasa seperti fungsi ketegangan atau temperatur, menentukan tegangan kisi, mengukur modulus kristalin, dan dengan bantuan permodelan molekul dapat digunakan untuk menentukan struktur polimer. Seperti karakteristik yang telah diuraikan, ini merupakan teknik canggih yang juga dapat digunakan untuk mengkarakterisasi lapisan polimer nanokomposit silikat. Polimer atau lapisan silikat nanokomposit .
 Metode difraksi sinar-X dapat digolongkan sebagai berikut :
a.  Metode kristal tunggal
Metode ini sering digunakan untuk menentukan struktur kristal, dalam ini dipakai berbentuk kristal tunggal.
b.  Metode serbuk (powder method)
Bahan sampel pada metode ini dibuat berbentuk serbuk, sehingga terdiri banyak kristal yang sangat kecil dan orientasinya tidap perlu diatur lagi karena semua orientasi bidang telah ada dalam sampel. Dengan demikian hukum Bragg dapat dipenuhi. Metode ini lebih cepat dan lebih sederhana dibandingkan dengan metode kristal tunggal. Metode serbuk ini dapat digunakan untuk menganalisa bahan apa yang terkandung di dalam suatu sampel, juga dapat ditentukan secara kuantitatif .
 
 



 
Artikel Terkait

Artikel ini ditulis oleh : Unknown ~ Blogger Pasuruan

Muhammad Arif Taufiq Terimakasih sahabat telah membaca : Contoh Teknik Karakterisasi. Anda bisa menyebarluaskan artikel ini, Asalkan meletakkan link dibawah ini sebagai sumbernya

:: Get this widget ! ::

Tidak ada komentar:

Posting Komentar