Minggu, 14 Oktober 2012

Gel Metasilikat



Salah satu metode penumbuhan kristal adalah teknik gel dengan beberapa keunggulan yaitu sederhana, mudah dilakukan dan ekonomis, karena gel dapat dilakukan lagi setelah pemanasan. Dengan adanya gel, laju penumbuhan kristal semakin besar, sebab kondisi larutan mencapai tingkat kejenuhan yang sedang, sehingga memungkinkan terbentuknya sejumlah inti yang relatif sedikit dan pada akhirnya dapat tumbuh menjadi kristal-kristal besar Pembuatan kristal tunggal dengan metode gel sangat dipengaruhi oleh jenis gel, keasaman gel, konsentrasi supernatan, suhu, tabung reaksi, dan lama penumbuhan.
Pengaruh pH  sangat penting dalam pembentukan gel metasilikat, karena jika pH terlalu rendah maka konsentrasi ion H+ sangat besar akibatnya gel yang terbentuk bersifat lunak, tetapi jika pH terlalu tinggi, maka konsentrasi ion H+ sangat kecil akibatnya gel akan terbentuk seketika. Konsentrasi supernatan juga sangat mempengaruhi laju difusi pada pembentukan kristal tunggal. Apabila konsentrasi supernatan terlalu tinggi maka proses difusi akan semakin cepat, akibatnya pembentukan inti  tidak sempurna. Pada akhirnya kristal tidak tumbuh dengan baik dan ukuran kristal menjadi kecil. Sebaliknya bila konsentrasi supernatan terlalu rendah, maka proses difusi akan semakin lambat sehingga kristal tumbuh cukup baik dan seiring dengan lama (waktu) penumbuhan, maka akan dihasilkan ukuran kristal yang relatif besar. Banyaknya zat yang berdifusi tergantung pada konsentrasi zat yang terdifusi, luas permukaan difusi, waktu dan suhu difusi. Apabila kerapatan medium semakin rendah dan atau temperatur dinaikkan maka laju difusi akan semakin cepat.
Gel metasilikat dapat dibuat dengan menambahkan air dalam larutan natrium silikat. Dengan melarutkan natrium metasilikat dalam air akan didapatkan asam monosilikat. Asam monosilikat akan membentuk polimer. Ikatan polimer tersebut dihubungkan dengan tautan silang (Si-O-Si). Air sebagai produk samping akan menguap dan menyebabkan gel menyusut kemudian mengeras. Reaksi ini akan terjadi secara terus menerus sampai sistem tiga dimensi rantai Si-O-Si terbentuk [22]. Adanya sistem tiga dimensi tersebut membuat gel ini memiliki kestabilan lebih lama, dan sekaligus memberikan tempat yang kondusif untuk terbentuknya inti kristal serta tumbuhnya kristal tunggal. Struktur gel metasilikat dapat dilihat dibawah ini:

Bentuk 3 dimensi struktur gel metasilikat :



      
Artikel Terkait

Artikel ini ditulis oleh : Unknown ~ Blogger Pasuruan

Muhammad Arif Taufiq Terimakasih sahabat telah membaca : Gel Metasilikat. Anda bisa menyebarluaskan artikel ini, Asalkan meletakkan link dibawah ini sebagai sumbernya

:: Get this widget ! ::

1 komentar:

  1. kalo sodium metasilikat itu dalam bentuk bubuk apabila dicairkan ke bentuk air harus berapa ya agar kandungan kimianya tidak berubah

    BalasHapus